Sabtu, 17 Mei 2014

sid jadilah legenda indonesia cord gitar

Intro: G
G C
hembus angin yang terasa panas
D G
keringat menetes di dada
G C
tiada henti kau bekerja keras
D G
berjuang demi cinta
C G
untuk Indonesia teruslah bertahan
D C
walaupun hancur dan disakiti
G
kau tetap berdiri disini
C G D Em
untuk Indonesia jadilah legenda
C D
kita bisa dan percaya
G C
Lihat laut dan indahnya ombak
D G
gemulainya pohon kelapa
G C
para gadis yang mulai menari
D G
kibarkan merah putih
C G
untuk Indonesia kita punya semua
D C
seribu budaya dan kekayaan alam
G
yang tak kan terkalahkan
C G D Em
untuk Indonesia jadilah legenda
C D
kita bisa dan percaya
G Em C D
darah Indonesia akulah halilintarmu
G Em C D
darah indonesia mengejar tuk selamanya
G Em C D
darah indonesia walau badai menghadang
G D/F# Em
kau takkan pernah hilang
C D
walau badai menghadang
Solo: G A B D-C-B-C D 3x
G A B D-C-B-C A G
G C
Lihat laut dan indahnya ombak
D G
gemulainya pohon kelapa
G C
para gadis yang mulai menari
D G
kibarkan merah putih
C G
untuk Indonesia kita punya semua
D C
seribu budaya dan kekayaan alam
G
yang tak kan terkalahkan
C G D Em
untuk Indonesia jadilah legenda
C D
kita bisa dan percaya
G Em C D
darah Indonesia akulah halilintarmu
G Em C D
darah indonesia mengejar tuk selamanya
G Em C D
darah indonesia walau badai menghadang
G D/F# Em
kau takkan pernah hilang
C D
walau badai menghadang...

Rumus Cerdas, Sukses dan Selamat!

Banyak teori menjadi ‘cerdas dan sukses’
dalam buku-buku atau tulisan,
juga dalam
beragam bentuk pelatihan, tapi semua itu tak
menyertakan ‘selamat.’ Padahal, buat apa
cerdas dan sukses tapi tidak selamat? Betul
gak? Selamat justru adalah intinya, di dunia
apalagi di akhirat. Hanya mengejar cerdas dan
sukses materi berarti hanya mengejar dunia,
dan sebenarnya hidup tak selamat artinya tak
cerdas dan tak sukses. Kecerdasan dan
kesuksesan itu harus menunjang dan menuju
keselamatan. Berikut ini adalah rumus
menjadi cerdas, sukses dan selamat yang
bersumber dari ajaran Islam. Teori ini jarang
disadari orang. Rumus cerdas, sukses dan
selamat itu ada lima:
1. Tak meninggalkan shalat
2. Rutin baca Qur’an
3. Hormat pada orang tua
4. Akhlak mulia
5. Menjauhi makanan haram
6. Belajar.

1. Shalat adalah hak Allah yang memberi kita
hidup, fikiran dan otak. Allah lah yang
menghidupkan otak bekerja dan menunjukkan
keajaibannya. Allah adalah sumber segala
ilmu. Tak meninggalkan shalat adalah
mendekatkan diri pada yang menciptakan
otak, yang menurunkan ilmu dan kecerdasan.
Tak meninggalkan shalat adalah pintu untuk
mendapat rahmat-Nya dan pendekatan pada
pemilik segala ilmu dan sumber dari segala
sumber ilmu. Cerdas tanpa shalat hanya
kecerdasan otak, tak akan dapat kecerdasan
ilham atau kecerdasan spiritual (spritual
quation). Banyak orang cerdas dan sukses
tanpa shalat, tapi tak selamat di akhirat
karena shalat adalah tiang agama dan amal
pertama kali yang akan diperiksa dari seorang
hamba. Buat apa cerdas dan sukses tapi tak
selamat, itu artinya tidak cerdas. Orang yang
shalat saja belum tentu selamat, apalagi yang
meninggalkannya. Cerdas hanya otak
(inteligent quotion) ) atau cerdas tanpa
agama akan mengarah pada cerdas yang
keblinger. Banyak kejahatan diciptakan oleh
kecerdasan otak yang tanpa bimbingan Tuhan.
Taat kepada Tuhan dengan tak meninggalkan
shalat adalah kecerdasan yang bermoral,
kecerdasan yang tahu diri, yang dibimbing
oleh kesadaran agama dan kerendahan hati di
hadapan Tuhan. Maka, orang cerdas yang taat
pada agama, yang shalatnya benar tak akan
menjadi orang yang angkuh dan sombong. Dia
akan tetap rendah hati dengan menyadari
kekurangan, kelemahan dan kehinaan-Nya
dihadapan Tuhan yang Maha Besar. Shalatnya
tentu shalat yang berkualitas, bukan hanya
karena wajib dan asal gerak, tapi shalat yang
berusaha khusyu, yang penuh penghayatan
dan kerendahan hati agar berdampak pada
“tanha ‘anil fahsya-i wal munkar.”
2. Rutin membaca Qur’an adalah modal kedua.
Al-Qur’an adalah kalimat-kalimat Allah, Tuhan
Pencipta alam semesta. Al-Quran diturunkan
dari Tuhan Yang Maha Tinggi, dari Yang
Ilmunya Tak Terbatas Meliputi Langit dan
Bumi. Tak ada bacaan yang sebanding dengan
Al-Qur’an. Tak ada ilmu yang setinggi Al-
Quran. Al-Qur’an di atas semua buku yang
pernah ditulis manusia. Karenanya,
membiasakan baca Qur’an pasti cerdas karena
kita membaca karya Tuhan Pencipta Alam
Semesta, karya Tuhan Pencipta Kehidupan.
Membaca Al-Quran banyak sekali aturannya
(tajdwid). Membaca Qur’an memerlukan
kecerdasan, kejelian dan kehati-hatian. Sering
membaca Qur’an artinya otak bawah sadar
akan terbiasa berfikir, bergerak otomatis, hati-
hati dalam membaca, ditambah unsur
ruhaninya. Dari biasa membaca Qur’an
(sebagai kalimat-kalimat Tuhan) kepada
membaca buku (kalimat-kalimat manusia)
akan terasa mudah, otak serasa ringan.
Bacaan akan sangat mudah difahami dan
dimengerti. Otak akan cerdas. Insya Allah.
Shalat dan baca Qur’an adalah proses
mendapat ilmu, ilham dan rahmat kecerdasan
dari Sang Pencipta Otak Manusia dan Pemilik
Kehidupan. Untuk bukti penjelasan ini, lihat
ini: http://
moeflich.wordpress.com/2013/01/30/
penelitian-ilmiah-pengaruh-bacaan-al-quran-
pada-syaraf-otak-dan-organ-tubuh-lainnya-
subhanallah-menakjubkan/#comment-24958
3. Hormat pada orang tua adalah aspek restu
dan do’anya. Kekuatan do’a sungguh luar
biasa, apalagi dari ibu kandung sendiri. Ada
ikatan rahim dan spiritual bila ibu mendo’akan
anaknya, karenanya, do’a ibu pasti sampai
pada anaknya karena do’a ibu pasti tulus
ikhlas dan tak ada jarak antara rintihan do’a
Ibu dengan Tuhannya. Banyak orang yang
merasa bahwa kesuksesannya bukan semata-
mata karena sekolah, otak dan kecerdasannya,
tapi lebih karena berkah dari do’a ibunya yang
selalu mendo’akannya. Do’a dan restu ibu itu
dahsyat. Bila orang tua sakit hati, bagaimana
do’anya akan sampai pada anaknya dan
bagaimana akan sukses dan selamat?
4. Akhlak yang baik adalah aspek sosialnya.
Akhlak baik melengkapi ridha Tuhan dan do’a
Ibu. Jalan sukses akan ditemukan dari akhlak
yang baik dalam pergaulan sosial. Semua
orang suka pada yang akhlaknya baik apalagi
mulia. Hidup jadi penuh berkah oleh akhlak
mulia: akhlak kepada Tuhan, kepada orang
tua, kepada guru, kepada tetangga,
lingkungan dan alam. Terbukalah jalan-jalan
kemudahan karena keberkahan hidupnya. Satu
saja mengamalkan akhlak misalnya
menghindari bohong atau membiasakan jujur,
Insya Allah akan cerdas dan hidup akan
banyak kemudahan. Akhlak yang baik akan
membukakan dan memudahkan pintu-pintu
rezeki, kemudahan usaha dan jalan menuju
kesuksesan. Kata Imam Al-Waki, gurunya
Imam Syafi,i, berkata pada Syafi’i bahwa dosa
dan maksiat adalah penghalang atau hijab
dari kemudahan menerima ilmu dan
kemudahan belajar.
5. Tubuh itu punya hak dan haknya tubuh
adalah dimasuki dengan rezeki yang halal.
Makanan haram akan merusak tubuh tanpa
terasa dan akan membuatnya tak maksimal
dalam menjalankan fungsinya. Tubuh
sebenarnya menolak menerima makanan
haram kemudian membuat konflik kejiwaan.
Ini berlangsung tak terasa kecuali oleh mereka
yang peka. Makanan haram yang masuk ke
dalam tubuh kemudian menyatu dengan
darah, daging dan mempengaruhi syaraf-
syaraf menjadi kotor. Sebagiannya akan
menjadi penyakit, bukan hanya penyakit ruhani
tapi juga penyakit fisik, menumpulkan otak
dan mempengaruhi akhlak menjadi buruk.
Banyak terbukti, anak-anak yang bebal, susah
diatur, sulit diajari agama, melawan pada
orang tua dan susah menerima ilmu yang
diajarkan ternyata karena orang tuanya
terbiasa memberi makanan haram pada
keluarganya. Dengan makanan haram, jiwa
menjadi kotor, otak menjadi tumpul, akhlak
menjadi buruk dan agama semakin melemah.
Banyak sekali ayat Quran dan hadits Nabi
berpesan untuk menjauhi makanan/harta
haram ini. “ Wahai Ali,” nasehat Rasulullah
SAW suatu saat pada Ali bin Abi Thalib,
“orang yang memakan makanan halal,
agamanya akan bersih, hatinya menjadi
lembut, dan do’anya tidak ada
penghalang. Barang siapa yang memakan
makanan syubhat (tidak jelas), agamanya
menjadi samar-samar, dan hatinya
menjadi kelam. Dan barang siapa yang
memakan makanan haram, maka hatinya
akan mati, agamanya menjadi goyah,
keyakinannya melemah dan ibadahnya
semakin berkurang .”
6. Terakhir barulah belajar. Keempat poin di
atas adalah basis dan landasannya untuk
kemudahan otak bekerja, cerdas, sukses dan
selamat. Ilmu itu harus disiapkan dulu
wadahnya yaitu kesiapan diri untuk siap
menerima ilmu. Belajar disini bukan hanya
dari sekolah/kampus dan buku, tapi dari
apapun. Belajar adalah syariat menuju cerdas
dan sukses. Dalam menempuh tujuan,
keinginan dan cita-cita apapun, manusia harus
melalui syariat. Syariat adalah jalan yang
alami. Syariat mendapat ilmu adalah belajar
dan banyak membaca. Dalam mencari ilmu,
menjadi sukses dan selamat, manusia harus
melalui syariat karena manusia bukan
malaikat. Manusia harus melangkah dan
berusaha (ikhtiar). Tapi tanpa empat unsur
lainnya, belajar seseorang tidak akan sukses
dan berkah. Ridha Tuhan tidak akan turun, do’a
ibu tidak akan sampai, jalan-jalan kemudahan
akan tertutup, belajar akan sulit. Akhlaknya
buruk akan membawa kemalasan belajar,
hasilnya adalah kebekuan otak dan
kebodohan. Belajar yang sukses dan selamat
harus disertai keempat unsur di atas.
Siapa saja menjalankan kelima aspek ini,
dijamin pasti cerdas, sukses dan yang paling
penting hidupnya selamat. Rumus ini sudah
saya coba ke beberapa mahasiswa saya,
alhamdulilah terbukti. Mereka yang berusaha
dengan sungguh-sungguh ingin melaksanakan
ke empat hal itu (baru berusaha bukan sudah)
ternyata mengalami peningkatan kecerdasan
tanpa terasa. Wajah selalu segar oleh air
wudhu, otak jadi terbuka, ilham mudah
didapatkan dan belajar menjadi tak sulit,
apalagi yang sudah terbiasa. Rubahlah diri kita
dan mulailah menjadi cerdas, sukses dan
selamat kemudian bekalkanlah ini pada
keluarga Anda. Insya Allah!!
About these ads